Gantungkanharapan hanya kepada Allah, Dzat yang melapangkan rezeki. Dikisahkan ketika Abdullah bin Mas'ud sakit, sahabat Utsman bin Affan datang menjenguk sembari menawarkan bantuan. Abdullah bin Mas'ud menjawab: "Apakah engkau mengkhawatirkan kemiskinan menimpa putri-putriku? Aku telah memerintahkan putri-putriku membaca Surat Al-Waqi'ah
KataMutiara 11 : "Hubungkan semua urusan hanya pada Allah agar semua yang susah menjadi mudah; semua urusan berkah, berkah, berkah" -anonim-
️*Nasihat Pagi* *Selasa, 02 Agustus 2022/ 04 Muharram 1444 H* *TelagaSurga* *Kemudahan Hanya dari Allah* Dalam menapaki langkah
Gantungkansegala harapan kita hanya kepada Allah, sebab berharap kepada makhluk selain Sang Maha Pencipta, hanya akan berbuah luka.. :"((( "Dan kepada
. Oleh Muhammad Satria Andhika BELAJAR menggantungkan segala harap kepada Allah adalah sikap hati yang perlu dilatih, dan ini adalah latihan yang tidak mudah. Sebab kebanyakan dari kita terbiasa lebih suka membawa bawa beban itu kemana mana, dan menggantungkan harapan kepada makhluk. Kebanyakan dari kita belumlah terlatih untuk langsung mengandalkan pertolongan Allah. Mungkin ada sebagian dari kita, diberikan kesulitan sedikit saja langsung hilang kepercayaannya kepada Allah, bahkan ada yang enggan menunaikan fardhu-nya. BACA JUGA Segera Lakukan, Jangan Tunda 5 Kebaikan Ini Kalaupun berharap, lebih sering “menjerit-jerit” meminta Allah membantu saat itu juga, langsung mempertanyakan kenapa itu terjadi. Lalu meninggalkan ibadah dan keyakinan kepada Allah ketika merasa tidak “didengar”. Kemudian belumlah selesai dengan melatih diri untuk menyandarkan dan memasrahkan beban masalah kita kepada Allah, terkadang malah menyalahkan Allah atas beban hidupnya. Padahal bukankah dari awal dirinya tidak yakin akan pertolongan Allah? Bagaimana Allah akan menolong, jika keyakinannya saja belumlah seutuhnya?? Tidak semua orang mampu menyakini akan janji Allah ketika dirinya diberikan kesulitan. Inilah letak ujian yang tidak semua dari kita menyadarinya, dan ini sangat tergantung daripada pemahaman dan keyakinan kita kepada Allah. Tidak semua orang akan mampu melihat tanda tanda pertolongan Allah dengan sama, sangat tergantung dari tebal tipis nya keberadaan “hijab” antara dirinya dengan Allah. Allah sudah berjanji bahwa tanda tanda NYA hanya akan diperlihatkan kepada yang menyakini-NYA saja. Maka janganlah sampai mempertanyakan mengapa tanda tanda tersebut tidak diperlihatkan-NYA dengan sama antara diri kita dan kepada yang lain. Segera periksa diri sendiri, sebesar apa rasa percaya kepada-NYA? Sudah penuh utuh percaya kah? Sudah berikhtiar dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya kah? Atau masih ada keraguan yang tebal antara diri mu dengan-Nya? BACA JUGA Perlu Diingat, Ini 10 Sikap yang Tidak Baik Kita Lakukan Apakah orang-orang beriman mendapatkan pertolongan Allah seketika? Apakah surga dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa tanpa melalui ujian sebelumnya? Mari perbaiki terus tauhid kita, mari terus melatih diri agar selalu berbaik sangka pada-Nya. Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. []
Sign in / Join Sign inWelcome! Log into your accountyour usernameyour password Forgot your password? Get helpPassword recoveryRecover your passwordyour email A password will be e-mailed to you. HomeBeritaReferensiAL QuranHadistPanduanKajianKonsultasiKisahBuku IslamKajian Audio Ooops... Error 404 Sorry, but the page you are looking for doesn't exist. You can go to the HOMEPAGEOUR LATEST POSTS KajianKesetaraan Gender, Islam dan Kepemimpinan Perempuan di Jawa PanduanSatu Kambing Bisa untuk Qurban Satu Keluarga KajianPerintah Meminta Pertolongan Hanya Kepada Allah KajianDilema Muslim Indonesia Timur Menunggu Sidang Isbat PanduanYang Paling Berhak Memberi Nama Anak KonsultasiBatasan Usia Hewan KurbanAboutContact Us © Copyright 2020 All Rights Reserved.
15 Sabtu Okt 2016 Posted in Tak Berkategori ≈ Komentar Dinonaktifkan pada GANTUNGKANLAH HARAPANMU PADA ALLAH SWT … RENUNGAN MENYAMBUT MALAM MINGGU KITA CENDERUNG menggantung harapan pada manusia. Padahal berkali-kali kita dibuat kecewa karena apa yang kita dapatkan tidak seindah apa yang kita harapkan. Menggantungkan harapan pada manusia sama saja menanam benih-benih kecewa. Sebab manusia tiada kuasa melakukan apa-apa, kecuali Allah Swt memberikan inanah bantuan untuknya. Maka, mengapa kita harus berharap pada manusia sementara Allah itulah YANG MAHA KUASA. Mengapa kita harus menggantung asa pada makhluk lemah sama seperti kita sementara Allah, khalik yang maha perkasa. Manusia bukan tempat berharap. Apalagi harapan pada manusia membuat kita lupa pada Allah, Tuhan pemilik alam semesta. Tidak layak kita berharap pada manusia. Maka jangan salahkan siapa-siapa tatkala kita merasa hina atau dihanakan karena merengek-rengek pada manusia. Trauma berharap. Karena yang ada hanya kekecewaan dan penyesalan. Box PHP makin padat. Mangsanya makin banyak. Dunia alay makin ramai. Setiap orang punya harapan. tentu saja ketika harapan itu terjadi bahagia akan menghiasi diri. apakah harapanmu? apapun itu, takkan sama dengan orang lain. pertanyaan penting adalah kepada siapakah harapanmu? kepada siapa engkau gantungkan harapanmu? sekuat apa harapanmu engkau berikan? Sekali lagi, harapan akan berjalan beriringan dengan kenyataan. Itu artinya di balik harapan, mestinya bersedia tuk mengoleksi kata kecewa. Mengapa? Karena jika harapan tak sesuai dengan kenyataan maka kata-kata itulah yang akan menghiasi. Namun, akan berbeda keadaannya tergantung kepada siapa kita bergantung. Apakah kepada manusia? Apa kehebatan seorang manusia? sehebat mana ia mengatur hidupnya dan merencanakan masa depan? sekuat mana manusia mengatur titah taqdir? Selihai apa mengatur gradasi perasaannya? Tak banyak …. manusia boleh berencana, tetapi pada akhirnya rencananya akan sesuai dengan efek usahanya dan do’anya. Manusia bukan aktor utama penentu. Bagaimanapun seseorang menjaga perasaannya, toh perasaannya bukanlah terbuat dari ukiran baja yang takkan lapuk dimakan waktu. Sewaktu waktu bisa berubah, bisa berbalik dan bisa menentang. Selagi mata manusia menengadah keindahan, maka sampai batas itu, rayuan berubah akan selalu ada. sehebat apapun ia, manusia tetaplah manusia. ego dengan pilihannya. Berharaplah pada Allah … Gantungkan harapan pada-Nya. Karena Ia Maha Kuasa … Jangan berharap pada manusia … Jangan gantungkan harapan pada MANUSIA … Karena ia makhluk lemah yang tiada kuasa … Berharap pada manusia akan membuatmu kecewa … Berharap pada manusia akan membuatmu hina … Percayalah… Makanya.. jangan berharap pada manusia. Karena kosakata kecewa, marah, benci, bahkan dendam setiap saat akan menghantui. Meski kosakata bahagia, senyum, tawa tetap ada. Berharaplah pada Allah. Tak akan kau temui perbendaharaan kosakata yang akan menyakitimu. Jiwamu akan tenang. Tak ada bias disana. Tak ada gradasi kesenangan. Allah pemilik segalanya, Dialah maha kuasa atas segalanya, dan Dialah pembuat ketetapan atas taqdirmu. Maka selagi Ia tempatmu bergantung, maka yang akan kau temui adalah yang terbaik, Kembalilah padaNya. Gantungkan harapanmu hanya pada-Nya semata. Yakin senyummu akan selalu merekah. Harapan itu masih ada. Laa haula wa laa Quwaata illa billahil aliyil adhiem. TM =================
Lanjut ke konten sururudin's Weblog Tiada hari tanpa Berita Gantunglah Harapan Hanya Kepada Allah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menuturkan “Jika engkau masih merasa takut dan berharap pada manusia, maka dia menjadi tuhanmu. Jika engkau masih menghadapkan hatimu pada harta dunia, maka engkau adalah budaknya, dan dia menjadi tuhanmu. Tak ada cinta yang paling abadi, kecuali cinta seorang hamba kepada Allah. Seorang pencinta tak akan meninggalkan kekasihnya, baik saat suka maupun saat derita. Wahai orang yang mengadukan musibahnya kepada makhluk, tanyalah dirimu, apakah pengaduanmu kepada makhluk berguna bagimu? Sesungguhnya semua makhluk tidaklah ada gunanya bagimu; tidak juga membahayakanmu. Jika engkau bergantung kepada makhluk seraya menyekutukan Allah, niscaya mereka akan menjauhkan dirimu dari jalan al-Haq, yakni jalan menuju Allah. Karena sebaliknya, mereka akan menjurumuskanmu ke dalam murka Allah dan menghalangimu dari curahan rahmat Allah. Wahai orang bodoh yang mengharapkan ilmu, hendaklah engkau menyadari bahwa termasuk kebodohan jika mencari dunia bukan dari Rabb sebagai Pemiliknya. Juga merupakan suatu kebodohan jika engkau mencari keselamatan dari bencana yang menimpamu dengan cara mengadukan harapan kepada makhluk.” Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani wal-Faidh AR-Rahman. Navigasi pos
gantungkan harapan hanya kepada allah